Pour your memories into it..... and analyze....

Kamis, 22 Oktober 2015

Sekilas sektor perbankan sampai dengan Agustus 2015

Laba Perbankan Hingga Agustus Masih Menunjukkan Tren Melemah

Dari 10 bank terkemuka di Indonesia yang kami kumpulkan data kinerja hingga bulan Agustus 2015, terdapat 5 bank yang mengalami penurunan laba. Sementara dari 5 bank lainnya yang masih mencatatkan pertumbuhan laba, hanya BBTN, BBCA, dan BJBR yang masih mencatatkan pertumbuhan double digit.


Laba Bersih
Kode
Aug-14
Aug-15
% Chg
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
BMRI
12,414,668
12,705,525
2.34%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
BBNI
6,156,560
4,410,068
-28.37%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
BBRI
15,552,344
15,653,855
0.65%
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
BBTN
607,389
1,117,206
83.94%
PT Bank Central Asia Tbk
BBCA
10,433,472
11,724,925
12.38%
PT Bank CIMB Niaga Tbk
BNGA
2,118,840
185,265
-91.26%
PT Bank Permata Tbk
BNLI
1,096,319
1,044,148
-4.76%
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PNBN
1,659,945
1,051,807
-36.64%
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
BDMN
3,837,594
1,654,996
-56.87%
PT BPD Jawa Barat Banten Tbk
BJBR
584,200
766,373
31.18%


Apabila di telaah lebih lanjut masing-masing bank dari tren pertumbuhan pendapatan, beban, laba secara YoY maka tampak sebagian besar bank mengalami pertumbuhan beban yang lebih tinggi daripada pertumbuhan pendapatan, sehingga menekan laba. Hanya BBTN dan BJBR yang membukukan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dari pertumbuhan beban.

 

Dan pertumbuhan beban itu dikontribusikan oleh pertumbuhan beban bunga yang lebih laju dibandingkan pertumbuhan pendapatan bunga, seperti yang terjadi pada BMRI, BBRI, BNGA, dan BJBR.

 

Naiknya laju kenaikan beban bunga mengakibatkan marjin bunga kotor BMRI, BBRI, dan BJBR tergerus.

 


Pencadangan Merangkak Naik

Lalu apakah yang menyebabkan penurunan laba? Jika kita gali lebih dalam lagi, maka tampak bahwa kenaikan pencadangan untuk kerugian penurunan nilai aset keuangan melonjak tajam, seperti di BMRI, BBNI, BNGA, BNLI, PNBN, dan BDMN. 

Untuk BBRI, BBTN, BBCA dan BJBR meskipun hingga saat ini belum mengalami kenaikan pencadangan yang signifikan, patut diperhatikan kedepannya apakah mereka baru akan menaikkan pencadangan belakangan.

 

Alokasi pencadangan yang tinggi menandakan dunia perbankan mengantisipasi perlambatan ekonomi yang dapat melambungkan NPL. Disamping kenaikan pencadangan,  kenaikan beban tenaga kerja yang cukup tinggi di beberapa bank. Sehingga kalangan perbankan harus mengefisienkan operasinya untuk menjaga tingkat profitabilitas.


Efisiensi, Kunci Survival
U

 
Maka bank-bank yang memiliki sumber pendanaan murah yang kuat, serta tingkat efisiensi operasional yang baik, diperkirakan akan mampu mempertahankan tingka profitabilitasnya. Pendanaan murah diwakili oleh CASA, dimana semakin tinggi nilai CASA menandakan komposisi dana murah yang semakin besar. Bank-bank besar seperti BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI memiliki kekuatan dalam menghimpun sumber dana murah sehingga porsi beban bunga terhadap beban keseluruhan lebih rendah. 


Sementara untuk tingkat efisiensi operasional dapat dilihat dari Cost Efficiency Ratio dan Cost to Income Ratio (BOPO), yang semakin rendah angkanya menandakan semakin  efisien operasional bank tersebut. Dan lagi-lagi bank-bank besar BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI memiiki keunggulan tingkat efisiensi yang lebih baik. Sementara untuk BBTN tampak mengalami perbaikan tingkat efisiensi yang cukup baik. 

 
 

Saham-Saham Perbankan Pilihan Kami
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

 

Pertumbuhan Laba Bersih YoY
2.34%

Gross Interest Margin
61.54%
Pertumbuhan Kredit YoY
3.92%

PER (x)
11.21
CASA Ratio
62.09%

PBV (x)
2.05
Cost Efficiency ratio (CER)
39.81%

YTD
-12.63%
Cost to Income Ratio (BOPO)
70.02%

Composite YTD
-12.27%


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.


Pertumbuhan Laba Bersih YoY
2.34%

Gross Interest Margin
61.54%
Pertumbuhan Kredit YoY
3.92%

PER (x)
11.21
CASA Ratio
62.09%

PBV (x)
2.05
Cost Efficiency ratio (CER)
39.81%

YTD
-12.63%
Cost to Income Ratio (BOPO)
70.02%

Composite YTD
-12.27%


PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
 
 

Pertumbuhan Laba Bersih YoY
83.94%

Gross Interest Margin
43.50%
Pertumbuhan Kredit YoY
11.92%

PER (x)
7.24
CASA Ratio
48.86%

PBV (x)
0.93
Cost Efficiency ratio (CER)
59.68%

YTD
-2.09%
Cost to Income Ratio (BOPO)
85.33%

Composite YTD
-12.27%


PT Bank Central Asia Tbk. 

Pertumbuhan Laba Bersih YoY
12.38%

Gross Interest Margin
74.43%
Pertumbuhan Kredit YoY
3.47%

PER (x)
18.32
CASA Ratio
76.16%

PBV (x)
3.89
Cost Efficiency ratio (CER)
44.06%

YTD
1.24%
Cost to Income Ratio (BOPO)
63.44%

Composite YTD
-12.27%


PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
 
 
Pertumbuhan Laba Bersih YoY
31.18%

Gross Interest Margin
50.55%
Pertumbuhan Kredit YoY
8.39%

PER (x)
6.14
CASA Ratio
41.90%

PBV (x)
1.00
Cost Efficiency ratio (CER)
58.65%

YTD
8.75%
Cost to Income Ratio (BOPO)
86.03%

Composite YTD
-12.27%